BAHASA SYURGA, INDAH DAN MUDAH

Na’am. Man anta? Maa dzaa? Masmuka? Kaifa halluk? Adakah sobat yang mengenali bahasa mana ini. Kedengaran asingkah. Terkesan susahkah. Ribet. Njelimet. Tidak menarik. Bikin males. Membosankan. Pada tulisan kali ini, Uda ingin berbagi tentang bahasa Indah, yang digelari bahasa syurga ini. Bahasa Arab.

Sobat. Mempelajari bahasa arab sepertinya sulit. Sebagaimana terbersit di benak kita, selama ini. Bahasa arab itu susah, rumit, dan amat njelimet. Tidaklah heran. Karena apa-apa yang berkaitan dengan syurga selalu dibuat terlihat sulit oleh setan. Dan selalu dirasa susah oleh nafsu yang memang cuma akrab dengan perkara-perkara keduniaan. Padahal Allah sendiri telah mengulangi sebanyak empat redaksi ayat dengan kata-kata yang persis sama dalam satu surat.

Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” [Q.S. Al-Qomar:17, 22, 32, 40].
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk neraka jahanam kebanyakan dari jin dan manusia yang mempunyai hati (tetapi) tidak mau memahami dengannya (ayat-ayat Allah), dan yang mempunyai mata (tetapi) tidak mau melihat dengannya (bukti keesaan Allah) dan yang mempunyai telinga (tetapi) tidak mau mendengar dengannya (ajaran dan nasihat); mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi; mereka itulah orang-orang yang lalai.” [Q.S. Al ‘Araf:179]

belajar bahasa ahli syurga, yuk..

Mempelajari ilmu-ilmu Allah itu mudah. Tidak cuma itu, kemudian Allah juga berjanji akan memudahkan proses pencarian ilmu itu. Maka konteks susah bukan lagi mengenai kemampuan tetapi sudah menyeberang ke ranah kemauan.

“Adakah orang yang mengambil pelajaran?” [Q.S. Al-Qomar: 17,22,32,40].

Susah untuk memulai. Susah untuk bertahan. Bukan susah mempelajari, mengerti atau memahami.

Sejarah lampau juga menyajikan fakta bahwa bahasa Indonesia telah banyak mengadopsi bahasa asing ke dalam perbendaharaan kata-nya. Salah satu bahasa asing yang di-transliterasi tersebut adalah bahasa Arab. Bahkan mungkin bahasa arab menduduki rangking tertinggi dalam pegadopsian ini. Maka sebenarnya bahasa Arab tidaklah lagi sepenuhnya asing.

ADA YANG TIDAK TERTARIK PADA KEUNTUNGAN BERIKUT..
1. Memahami buku rujukan utama (maroji’) dalam Islam (terutama Qur’an dan Sunnah)
2. Menambah kekhusyu’an dalam beribadah (tentunya dengan memahami arti apa yang kita baca)
3. Menyatukan fikrah Islamiyah (sama-sama menguasai bahasa Arab akan menimbulkan kedekatan secara
sosial)

MEREKA BUKAN ORANG ARAB, TAPI..
1. Pakar tata bahasa Arab sama sekali bukan orang Arab.
Namanya Imam Sibawaeh, kelahiran Persia/Iran. dengan logat yang sangat berbeda dengan logat Arab.
2. Pakar hadist paling ternama juga bukan berasal dari Arab.
Namanya Imam Bukhary, kelahiran Russia. Meriwayatkan sekitar ratusan rubu hadist.
3. Pakar tata bahasa Arab yang bukunya dibaca di Timur tengah merupakan putra Indonesia
Namanya Imam An-Nawawi al-Bantany, kelahiran Banten. Karyanya yang terkenal antara lain; Tafsir Munir.
Jadi Sobat, sangat mungkin bahwa penguasaan bahasa arab kita mampu melebihi orang arab.

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.”
[Q.S. Al-Ankabut:69]

* Uda cuplik dari kuliah pembukaan yang penuh motivasi dari guru Bahasa Arab Uda di Al-Manar, Utan Kayu

2 thoughts on “BAHASA SYURGA, INDAH DAN MUDAH

  1. bidadari Uda

    sedikit revisi Da,
    halluk —> haluk
    rubu —> ribu

    trimakasih sudah mensupport n memantapkan untuk ikut belajar bahasa arab, Zawjiy…
    ^,^

    Reply

Leave a comment